Thursday, March 19, 2009

Harley


Moge” itu Harley! ya itulah yang sering diucapkan orang awam bila ditanya tentang motor besar. Selain itu hanya brand Ducati yang mampu menyaingi popularitas Harley Davidson. Motor Cruiser atau Chopper merupakan impian penggemar motor besar terutama yang telah berusia diatas 30 tahun. Bahkan populasi motor ini di indonesia mencapai 20 kali lipat di banding merek Ducati.
Motor Cruiser adalah motor touring yang lebih cocok untuk dipakai jarak jauh dan secara umumnya pengguna sepeda motor jenis ini mengikuti perkumpulan ekslusif. Jenis Motor Cruiser yang beredar di Indonesia hanya didominasi oleh satu brand yaitu Harley-Davidson. Kisaran harga motor ini antara 250 juta hingga 1,2 milliar.
Sisi Positif (+)
1.Memiliki Image dan ekslusifitas yang tinggi
2.Karena hanya didominasi oleh satu Brand maka fasilitas after sales service nya paling terjamin
3.Memiliki persatuan - Brother hood yang sangat luas
Sisi Negatif (-)
1.Harga yang mahal
2.Harus terikat dengan keanggotaan Brotherhood
3.Image sebagai klub motor yang arogan.
4.Harus mengenakan aksesoris yang sesuai. Akan terlihat lucu bila anda memakai motor ini dengan menggunakan aksesoris diluar yang disediakan
Tips Membeli Motor Besar Baru
1.Untuk motor Sports lokal, seperti Honda CBR 150 maupun Kawasaki Ninja RR sebenarnya tidak terlalu sulit karena anda tinggal datang ke ATPM terdekat, namun untuk motor besar CBU, anda harus memesan terlebih dahulu karena ATPM CBU umumnya jarang menyimpan stok dishowroom mereka.
2.Sebaiknya bila berminat membeli motor besar CBU sebaiknya anda memastikan after sales servicenya karena bila anda memsan motor besar yang tidak didukung ATPM anda akan kesulitan mengurus spare parts dan surat menyuratnya.
Tips Membeli Motor Besar Second hand
1.Periksa surat surat. Tidak hanya melihat BPKB namun harus melakukan cross chek pada SAMSAT POLRI, karena umumnya sering sekali motor tersebut merupakan motor seludupan ataupun motor Form-B (hanya pajak cukai). Pastikan anda mendapat Faktur Pembelian.
2.Priksa nomor mesin dan nomor sasis. Biasanya kita sering lupa mengecek nomor sasis, karena sering kali nomor sasis terdaftar namun nomor mesin tidak terdaftar pada samsat.
3.Umumnya “moge” keluaran di bawah tahun 2000 tidak memiliki surat resmi, kecuali sang pemilik terdahulu mengikuti pemutihan. Jangan percaya Surat Jalan, Surat IMBI, dan lainya. Karena yang penting adalah BPKB dan STNK.
4.Cek fisik motor. Umumnya pemilik “Moge” jenis Sportsbike sering membawa motornya ke sentul dan segera memperbaiki jika terjadi kerusakan saat dipakai di sirkuit. Untuk mengetahui track record motor tersebut sebaiknya anda harus banyak bertanya kepada orang orang yang telah memiliki “moge” sportsbike, karena pergaulan mereka yang sempit umumnya mereka saling mengetahui kondisi motor rekan sepergaulan mereka.

No comments:

Post a Comment